Minggu ini, minggu pertama kembali kerja setelah libur yang panjang. Cuti prajabatan, lebaran dan cuti pernikahan.
Cuti prajabatan tiga minggu full, selama bulan puasa, otomatis bulan puasa banyak dihabiskan di masa karantina prajabatan. Maklum bulan puasa, tiap hari kurang tidur, kurang energi krn puasa, tiap tiap menerima materi seringnya tanpa sadar sudah bermimpi, pernah bermimpi minum teh dingin, aiih saat bangun pun sptnya sudah segar kembali. Namun ditunggu tunggu lagi mimpi itu tak kunjung datang lagi…
Cuti lebaran selama seminggu, seperti kejar setoran, menggila tidur terus dan berpuasa sambil sedikit2 mempersiapkan pesta pernikahan. Iyaah tau, utk seseorang yg mau menikah memang keterlaluan untuk tidak mau tahu semua rangkaian dan rencana hari H nya, bahkan tidak pernah cawe-cawe, cuma duduk manis, tidur, duduk manis, no henpon, no sunshines, hanya tidur makan tidur *dipingit*…oke let’s hate me! I deserve it!
Cuti nikah selama satu minggu, aaaaarggh!! Lelah ga ada habisnya! Iya tau lebih manisnya mungkin mengucapkan “alhamdulillah semua berjalan dengan lancar” …tapi kelelahan yang mendera dera semenjak prajabatan yg tak kunjung hilang seolah bertambah tak pernah berkurang. Acara pernikahan yg didandani marathon dengan segala macam ornamen seberat berton ton di kepala yang setia menemani saat harus berdiri berjam-jam menerima tamu dengan satu macam senyum “sekali lagi” si mas fotografer…belum lagi soal perasaan dan pikiran, ah nyaris saja pingsan kalau kalau tidak segera dibawa kabur….namun sama saja, penderitaan tidak berakhir begitu saja, siksaan make up tebal, senyum satu macam dan high heels masih terus mendera sampai hari terakhir cuti…
Total cuti memang 5 minggu! Namun, seingatnya gak pernah deh secapek ini dalam hidup.. Jadi masuk kerja mengantuks, o please don’t blame me… *aaarggghh….could I have a real dayoff pls?*